Cocona Shampoo and Conditioner

4:51 PM


Setahun yang lalu, gue iseng-iseng pergi ke AEON Mall di Tangerang dan menemukan beberapa shampoo sulfate free di supermarketnya. Salah satunya dengan design packaging yang kekinian adalah merk Cocona.

Baru kali ini loh gue nemuin produk-produk lokal dengan title Sulfate Free. Bukan kenapa-napa, Sulfate-Free Shampoo bukan hal yang biasa dibicarakan di Indonesia, apalagi dipentingin. Padahal untuk kita yang keriting, Sulfate Free Shampoo adalah opsi terbaik buat menjaga bounce dan curls rambut kita. Jadi, gimana kesan gue setelah nyoba beberapa bulan? Baca terus yah...

THE SHAMPOO

Shampoo ini menggunakan 2 bahan surfacant pengganti sulfate buat ngeluarin kotoran dan minyak berlebih di kulit kepala dan rambut. Namanya Cocoyl Isethionate dan Cocomidopropyl Betaine kandungan yang diambil dari coconut / kelapa. Walau tanpa sulfate, shampoo ini menghasilkan busa loh. Dikit sih, tapi oke lah biar tetep kerasa shampooan. Lagi-lagi, bahan yang digunakan didapat dari kelapa; Cocomide Methyl Mea. Dengan 3 bahan utama seperti ini, nggak aneh dong kalo shampoo ini menyatakan dirinya sebagai organic virgin coconut oil shampoo.

Pertama kali pake, gue suka dengan wangi kelapa dan lemonya yang bikin berasa lagi di spa trandisional jawa. Dengan sedikit buih-buih busa, rambut terasa bersih tapi keset. Rasa keset ini akan terus terasa dan akhirnya mengganggu di shampoo'an ke 4. Rasanya kering dan helaian rambut seperti saling menempel. Ya, ini membantu untuk membentuk kriwelan, tapi personally gue suka rasa ini.

Shampoo ini bikin rambut gue mengembang dengan indah di cucian pertama dan kedua, tapi sisanya berasa kasar. Sedih... Gue pengen banget suka produk ini! Rating: 2/5

THE CONDITIONER

Bahan utama kedua setelah air di Conditioner ini adalah Cocos Nucifera Oil, yaitu minyak dari kelapa kering. Ini bahan utama yang memberi rasa lembab di rambut. Tapi entah kenapa, bukannya rasa halus dan silky yang terasa di cucian ketiga dan selanjutnya, tapi ada rasa kasar seperti rambut gue dilapisi oleh lilin tipis.

Setelah dicari tahu, gue menebak --tebakan yah ini, gue kan bukan orang lab-- tekstur ini datang dari Polyquarternium 10 yang katanya EWG adalah anti static agent, film former, dan hair fixative. Bahan ini bisa mengurangi listrik statis di rambut, menghilangkan kekusaman, dan bisa menambah body/volume rambut. Polyquats biasa disandingkan dengan silicone yang melapisi helaian rambut. Nah, mungkiinn zat ini yang bikin rambut gue kerasa berat dan kasar. Mungkin.

Terlepas dari tebak-tebakan gue, conditionernya Cocona kurang pas dengan rambut gue. Gue sukanya conditoner yang ngelemesin rambut, yang bikin rambut lembab, halus tapi tetep ringan. Cocona punya nggak kayak gitu. Dia bikin rambut gue tahan dengan styling, bervolume, tapi kasar. Dan rasa ini pun nggak hilang saat gue cuma pake conditionernya, tanpa shampoo. Sayang banget, botolnya masih 1/2 penuh. Rating: 1/5

OVERALL

Produk yang nggak cocok sama gue belum tentu nggak cocok sama kalian. Kalau emang tertarik, silahkan banget loh dicoba. Tapi untuk gue, waktunya untuk berpindah produk.

Menurut gue shampoo dan conditioner ini diformulasikan untuk mereka yang nyari volume, bukan untuk gue yang nyari rambut keriting lembut dan ringan. Kalau rambut kamu wavy atau lurus, mungkin kamu bisa menikmati formulasi combo-nya Cocona.

Anyway, thanks for reading! Makasih yah untuk semuanya yang tetep baca dan ninggalin komen sementara gue menulis di tempat laen. Ehe ehe... Kalau ada yang mau tau gue nulis apa selama ini, silahkan komen di bawah dan gue mungkin akan bercerita di post selanjutnya.

Salam kriting kritis!

More Curly Stories

2 comments

  1. Halo Kak Joo, lama ndak liat kakak hehee... maksudnya lama ndak liat postingan kakak lagi, Kak Jo masih aja ya nyoba-nyoba produk buat si krtiting hehe

    Mau nanya nih kak, kan kakak pernah tuh nglamin ndak cocok sama satu produk (kayak yang di postingan ini), nah setelah itu kakak bakal balik lagi ke produk yang biasanya kakak pake atau nyari produk lain lagi buat percobaan lagi, atau gimana kak? Penasaran banget wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kar! So happy to hear from you! :D

      Kalo nggak cocok, biasanya aku balik ke shampoo dan kondisioner biasa. Ngebenerin rambut jadi kondisi normal supaya pas coba produk lain baseline-nya sama. Hehe Waktu itu aku ganti ke shampoo dan condy-nya Elucence (karena produk amrik aku nggak review). Kalau sekarang lagi nyobain shampoo-nya Kriwil. Baru cucian ke-2.

      Delete